TOLAK UKUR HIDUP SUKSES DAN BERHASIL

Image result for TOLAK UKUR KESUKSESANBY FADHIL ZA · 

Ukuran hidup sukses dan berhasil bagi kebanyakan orang secara umum adalah, hidup kaya raya dengan harta berlimpah, serba cukup, dihormati dan disegani orang. Betulkah demikian? Banyak orang terjebak dengan ukuran ini. Ia hanya mengejar keberhasilan dunia. Ia berusaha mendapatkan harta, pangkat dan jabatan dengan menghalalkan segala cara. Ia menumpuk numpuk harta hingga tidak habis dimakan untuk tujuh turunan. Baginya harta dan jabatan adalah segala galanya.

Orang yang menginginkan hidup bergelimang harta, dan berusaha untuk mendapatkannya dengan sungguh sunguh pasti akan mendapatkan apa yang diinginkannya. Dalam fikirannya yang terbayang siang dan malam hanya uang dan harta berlimpah, kemuliaan dan kehormatan. Disanjung dan dipuji kemanapun pergi. Orang disekitarnya selalu siap melayaninya. Apa yang terbayang terus menerus dalam fikirannya pasti akan menjelma kealam nyata. Firman Allah dalam S.Al Israak ayat 18 :

” Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.” ( Al Israak ayat 18)

Namun sayang orang seperti itu lupa pada kehidupan akhirat. Ia tidak pernah mempersiapkan diri untuk kehidupan di Akhirat. Dalam fikirannya tidak ada kehidupan akhirat, karena itu ia tidak pernah mempersiapkan diri untuk mendapatkan kebahagiaan dan kekayaan berlimpah diakhirat. Allah menetapkan neraka jahannam bagi mereka kelak diakhirat. Dalam fikirannya hanya ada program sukses dalam kehidupan dunia, tidak ada program untuk sukses dalam kehidupan diakhirat.

Hukum ketertarikan (Law of Attraction) berlaku sepanjang masa baik didunia maupun diakhirat. Apa yang kita fikirkan akan menjelma dalam kehidupan kita baik didunia maupun diakhirat. Hati hati dengan fikiran anda, jangan tertipu oleh kemewahan hidup dunia. Allah mengingatkan dalam S Fathir ayat 5 :

” Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah setan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.” ( Fathir ayat 5)


Kehidupan dunia hanya sementara dan tidak abadi. Kehidupan yang kekal dan abadi hanyalah kehidupan di akhirat. Orang yang sukses adalah orang yang berhasil mendapat kemenangan didunia dan akhirat. Fikirannya dipenuhi oleh program kehidupan dunia dan akhirat. Ia mencari kehidupan dunia untuk mendapatkan akhirat. Iapun tidak segan mengorbankan kepentingan dunianya untuk mendapatkan kebaikan akhirat. Itulah orang yang cerdas dan mempunyai akal terang.

Islam mengajarkan keseimbangan hidup dunia dan akhirat. Orang yang beriman merancang hidupnya untuk mendapat keberhasilan di dunia dan akhirat. Islam tidak anti kekayaan dan menganjurkan pengikutnya hidup miskin dan sengsara. Islam mengajarkan pengikutnya untuk menjadi pemenang didunia dan akhirat. Seruan azan memanggil sholat berbunyi :.”..Hayya alassholaah…..Hayya alal falaah….Mari dirikan sholat …..mari rebut kemenangan ”. Bersama Allah mari kita rebut kemenangan didunia dan akhirat.

Sholat khusu’ dan membaca qur’an setiap hari akan membersihkan hati dan fikiran dari unsur negatif. Sholat dan membaca Qur’an dengan memahami arti apa yang dibaca dapat membentuk fikiran positif yang pada gilirannya akan memancarkan energi positif kesegala arah. Alam semesta akan merespon fikiran positif tersebut dan akan mendatangkan berbagai keberuntungan dan kenikmatan pada anda. Anda tidak perlu repot mempelajari Law of Attraction, hukum ketertarikan memang benar. Saya sudah mempraktekan teori itu selam 35 tahun. Orang yang sholat dan membaca Qur’an sambil menghayatinya sudah melaksanakan teori itu, untuk mendapatkan hal yang lebih besar , yaitu keberhasilan hidup didunia dan akhirat. Insya Allah …demikian.

Sumber : http://www.fadhilza.com/2008/03/kehidupan-manusia/tolok-ukur-hidup-sukses-dan-berhasil.html

ISLAM DAN KESEHATAN REPRODUKSI


Dalam ilmu kedokteran, reproduksi bermakna menghasilkan keturunan. Sedangkan kesehatan reproduksi (kespro) didefinisikan sebagai keadaan sejahtera fisik, mental, sosial dalam segala hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi juga berkaitan dengan kemampuan untuk memiliki kehidupan seksual yang memuaskan dan aman, serta kemampuan untuk memiliki keturunan dan bebas menentukan waktu memiliki keturunan dan jumlah keturunan. Sebagian orang memandang bahwa kesehatan reproduksi hanya terkait pada organ reproduksi laki-laki dan perempuan, padahal hal itu tidak sepenuhnya benar karena cakupan kesehatan reproduksi sangat luas.

Kespro memiliki tiga komponen yaitu kemampuan untuk prokreasi, mengatur tingkat kesuburan, dan menikmati kehidupan seksual; dampak kehamilan yang baik melalui angka harapan hidup danpertumbuhan bayi dan balita yang meningkat; serta proses reproduksi yang aman. Adapun cakupan kesehatan reproduksi meliputi alat reproduksi, kehamilan dan persalinan, kespro remaja, pencegahan kanker leher rahim, metode kontrasepsi dan KB, kesehatan seksual dan gender, perilaku seksual yang sehat dan yang berisiko, pemeriksaan payudara dan panggul, impotensi, HIV/AIDS, infertilitas, kesehatan reproduksi laki-laki, perempuan usia lanjut, kesehatan reproduksi pengungsi, infeksi saluran reproduksi, safe motherhood, kesehatan ibu dan anak, aborsi, serta infeksi menular seksual.

Kesehatan Reproduksi dalam Islam
Islam sebagai pandangan hidup tentu saja memiliki kaitan dengan kesehatan reproduksi mengingat Islam berfungsi sebagai pengatur kehidupan manusia dalam rangka mencapai keadaan sesuai dengan definisi kesehatan reproduksi itu sendiri. Islam mengatur kesehatan reproduksi manusia ditujukan untuk memuliakan dan menjunjung tinggi derajat manusia. Dan Islam sejak belasan abad yang lalu—jauh sebelum kemajuan ilmu kesehatan dan kedokteran—mengaturnya sesuai dengan Quran, hadits, dan ijma para ulama, yang mencakup seksualitas, kehamilan, menyusui, kontrasepsi dan KB, dan aborsi, serta hal lain yang tidak dapat dijelaskan satu-satu persatu. Dan sebagai umat muslim kita wajib mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan Islam dalam rangka mencapai kesejahteraan sebagai umat manusia.

Islam dan Seksualitas
Seksualitas dalam Islam dapat menjadi hal yang terpuji sekaligus tercela. Seksualitas menjadi hal yang terpuji jika dilakukan dalam lingkup hubungan yang sesuai syariat, yaitu hubungan pasangan laki-laki dan perempuan—bukan antara pasangan sejenis (homoseksual) atau dengan binatang (zoofilia)—yang telah menikah secara sah. Sebaliknya seksualitas dalam Islam dapat menjadi hal yang tercela jika hubungan dilakukan di luar pernikahan, antara pasangan sejenis, atau dengan binatang.


Ayat Quran yang paling terkenal untuk menjelaskan hubungan laki-laki dan perempuan yang sesuai syariat adalah dalam surat Ar Ruum: 21 yang menyatakan tujuan pernikahan yaitu dijadikannya rasa cinta dan kasih sayang. Seorang ahli tafsir dalam kitab tafsir Al Futuhatul Ilahiyahmenyatakan bahwa cinta berarti hubungan seksual, dan kasih sayang berarti hasil hubungan seksual yaitu seorang anak. Hal ini berarti Islam sangat mengatur hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam hal seksualitas adalah untuk kebaikan bersama secara fisik dan mental serta menghasilkan keturunan sebagai penerus diinul Islam, bukan hanya untuk kepuasan secara biologis saja.


Islam melarang hubungan seksual melalui dubur & mulut (anal & oral sex), homoseksualitas, sodomi, lesbianisme, dan perilaku seksual lain yang tidak wajar. Kekhawatiran Islam tentang hal ini sangat beralasan mengingat saat ini perilaku di atas banyak ditemukan di masyarakat di seluruh dunia yang berakibat pada timbulnya penyakit-penyakit menular seksual dan desakralisasi hubungan pernikahan dimana hanya mementingkan syahwat semata. Hubungan seksual juga dilarang untuk dilakukan saat menstruasi (lihat QS. Al Baqarah: 222), pasca melahirkan, penyakit berat, dan siang hari di bulan Ramadhan. Penelitian-penelitian di abad modern menunjukkan korelasi positif antara larangan tersebut dengan efek merugikan yang ditimbulkannya bila dilakukan. 


Dalam Islam hubungan seksual pranikah dan perselingkuhan dilarang dan dapat dihukum sesuai syariat. Bahkan negara kita juga telah memasukkan perihal ini dalam KUHP. Supaya umat manusia tidak terjebak pada perilaku tercela maka Islam mengaturnya dalam Quran surat Al Israa: 32 yaitu tentang larangan mendekati zina. Bukan hanya melakukan, mendekatinya saja dilarang dalam Islam seperti hubungan laki-laki dan perempuan bukan muhrim yang terlampau bebas.


Hubungan seksual yang bebas (freesex) secara kedokteran dapat menyebabkan penyakit/ infeksi menular seksual, kehamilan tak diinginkan, aborsi dan kematian ibu, dan bayi tanpa ibu. Secara sosial maka akan menimbulkan nasab yang tidak jelas, sehingga kehidupan keluarga dan sosial budaya akan terganggu. Semua hal itu akan berujung pada penurunan kualitas generasi bangsa.

Islam dan Kehamilan
Dr Maurice Bucaille, ilmuwan Perancis dalam bukunya yang fenomenal La Bible Le Coran Et La Science (Bibel, Quran, dan Sains Modern) menyatakan bahwa sebelum ilmu kedokteran modern berkembang, para ilmuwan memiliki konsep yang salah tentang penciptaan manusia padahal Quran telah menyatakannya dengan sangat jelas sejak 14 abad yang lalu. Dalam surat Al Mukminun: 14 dan Al Hajj: 5, Quran telah menjelaskan tahap demi tahap perkembangan penciptaan manusia. Quran menyebutkan tempat-tempat mekanisme yang tepat dan menyebutkan tahap-tahap yang pasti dalam reproduksi, tanpa memberi bahan yang keliru sedikit jua pun. Semuanya diterangkan secara sederhana dan mudah dipahami oleh semua orang serta sangat sesuai dengan hal-hal yang ditemukan oleh sains di kemudian hari. Mari kita lihat kandungan surat Quran di bawah ini yang begitu menakjubkan: “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”(QS. Al Mu’minun: 14)


Hal yang dijelaskan Al Quran di atas sangat sejalan dengan ilmu kedokteran dan embriologi modern, termasuk diciptakannya pancaindera seperti tercantum dalam Surat As Sajadah: 9, yang berbunyi: "Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan ke dalam tubuhnya roh (ciptaan)Nya, dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur."


Islam dan Menyusui

Penelitian ilmiah modern baru dapat menyatakan kelebihan dan manfaat air susu ibu (ASI) di penghujung abad ke-20. Namun, kajian tentang ASI telah termaktub di dalam Quran beribu tahun yang lalu sejak diturunkannya pedoman hidup manusia itu. ASI sebagai makanan terbaik bagi bayi itu telah menjadi rekomendasi WHO untuk diberikan secara eksklusif selama 4-6 bulan dan dilanjutkan bersama makanan lain hingga berusia 2 tahun. Hal ini sesuai dengan surat Al Baqarah: 233, yang secara ilmiah berkaitan erat dengan pembentukan sistem kekebalan tubuh bayi dalam tahun-tahun pertama kehidupannya.


ASI tidak hanya penting bagi bayi saja tetapi penting pula bagi ibunya. Hubungan batin antara ibu dan bayinya menjadi lebih terasa karena dekatnya hubungan mereka melalui proses penyusuan. Secara klinis telah pula diteliti bahwa penyusuan dapat mengurangi risiko kanker payudara. Selain itu proses penyusuan berguna pula sebagai kontrasepsi alamiah.


Islam dan Kontrasepsi
Hingga saat ini kontrasepsi sebagai sarana pengaturan jarak kehamilan masih menjadi perdebatan di kalangan ulama dan ilmuwan Islam. Ada kalangan yang menentang karena mereka beranggapan kontrasepsi atau keluarga berencana merupakan produk Yahudi dan kaum kafir untuk melemahkan kaum muslimin karena mereka takut kalau-kalau pertumbuhan umat Islam akan mengancam tujuan, dominasi/pengaruh dan kepentingan mereka. Kalangan yang menentang juga beranggapan bahwa KB bertentangan dengan anjuran Islam untuk memperbanyak keturunan. Ada pula kalangan yang membolehkan atau membolehkan dengan syarat. 


Kontrasepsi di dunia Islam memiliki sejarah panjang. Dasar penggunaan kontrasepsi di dalam Islam adalah hadits Rasulullah yang berbunyi, ‘Kami pernah melakukan azl (senggama terputus) di zaman Rasulullah. Rasul mengetahui hal itu terapi tidak melarang kami melakukannya’. Beberapa ulama menggunakan qyas, bila azl diperbolehkan, maka metode ikhtiar pengaturan kehamilan lainnya pun boleh, kecuali sterilisasi. Jarak kehamilan dalam Islam pun telah diatur melalui program menyusui. Kedokteran Islam sendiri telah mengembangkan kontrasepsi sejak awal dan memerintahkan Eropa untuk menggunakannya.


Penggunaan kontrasepsi dilarang jika ditujukan untuk menyuburkan kolonialisme dan imperialism. Intinya ketentuan Islam yang berhubungan dengan kontrasepsi atau KB bergantung kepada niat. Kalau kita menggunakan kontrasepsi karena ingin anak sedikit, malas mengurus anak, takut kulit rusak, takut organ reproduksi atau fungsi seksual terganggu, atau takut miskin, tentunya menggunakan kontrasepsi bertentangan dengan anjuran Islam karena unsurnya hanyalah egoisme bukan hablumminallah atau hablumminannas. Tentunya berbeda kalau kita berupaya menjarangkan kehamilan itu karena ikhtiar untuk dapat mendidik anak dengan lebih sempurna atau karena kita takut lahir anak yang cacat bila usia kita sudah di atas 35 tahun. Ada baiknya kita renungkan ayat Quran berikut:


“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar (QS. An Nisaa: 9)”

Islam dan Aborsi
Permasalahan aborsi atau secara medis berarti penghentian kehamilan di bawah usia kehamilan 20 minggu masih menjadi perdebatan di kalangan muslim. Kalangan yang sepenuhnya menentang mendasarkan pendapatnya pada Quran Surat Ath-Thalaq: 3, yaitu, ‘Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu’


Sementara itu kalangan muslim lainnya membolehkan aborsi hanya untuk alasan berat seperti mengancam nyawa ibu atau kemungkinan janin lahir cacat. Saat ini berkembang perdebatan di Indonesia tentang akan dikeluarkannya Undang-Undang (UU) yang cenderung untuk melegalkan bahkan meliberalkan aborsi, dengan alasan saat ini banyak masyarakat yang terlibat praktik aborsi yang tidak aman sehingga menimbulkan angka kematian ibu dan bayi tertinggi di antara negara-negara ASEAN. Tentu saja pembuatan produk legislatif ini harus disikapi dengan bijaksana dengan melibatkan berbagai unsur dalam masyarakat termasuk kalangan ulama dan agamawan dalam proses pembuatannya.


Islam dan Pendidikan Seks
Islam juga sama sekali tidak lupa untuk mengajarkan kita tentang pendidikan seks berupa penjelasan tentang alat-alat reproduksi, kehamilan, menstrusi (haid), hubungan seksual yang aman dan syar’i, dengan bahasa yang sederhana dan dalam batas tata susila yang diperlukan, bukan mengandung unsur pornografi.

Akhirnya kita semua harus memahami bahwa Islam mengatur seksualitas untuk mencegah umat manusia melakukan perilaku seksual yang serampangan, yang dapat mengancam kemanusiaan.



*Penulis adalah dosen Program Studi Pendidikan Dokter UNTAN,
pengurus Dewan Masjid Indonesia Provinsi KALBAR
Sumber : http://kesehatandanislam.blogspot.com/2011/10/islam-dan-kesehatan-reproduksi.html

Indahnya Berbagi Ilmu

Image result for Indah nya kebaikan IlmuOrang yang paling tertipu didunia adalah orang yang banyak kesia-siaan dalam perkataan dan perbuatannya, tetapi merasa dirinya telah melakukan banyak kebaikan.

Banyak orang mencari ilmu, tetapi tidak mengamalkannya sehingga jiwanya tetap kering . Ada juga yang mencari harta tetapi tidak mau bersedekah sehingga jiwanya tetap fakir

Banyak ilmu sedikit amal adalah sia-sia, banyak harta sedikit sedekah adalah sia-sia. Oleh karena itu orang yang cerdas selalu menjauhi hal yang sia-sia dan melakukan hal yang manfaat.

Sesungguhnya yang membuat manusia indah adalah hatinya yang hidup, karena dia mampu mengambil nasehat dan ilmu agama sebagai akhlak dirinya hingga pribadinya indah dan terpuji.

Jangan pernah merasa diri lebih berilmu dari orang lain dan menertawakan kebodohan orang lain, karena justru ciri utama orang berilmu adalah rendah hati dan menghormati orang lain.

Orang sombong hanya mampu membicarakan kekurangan orang lain, sedangkan orang rendah hati mampu membicarakan kebaikan orang lain dan memaklumi kekurangan orang lain.

***
Rasulullah SAW telah menegaskan pentingnya mengamalkan ilmu yang telah kita miliki dengan sabdanya berikut :

"Barangsiapa mengamalkan apa-apa yang ia ketahui, maka Allah akan mewariskan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya, dan Allah akan menolong dia dalam amalannya sehingga ia mendapatkan surga. Dan barangsiapa yang tidak mengamalkan ilmunya, maka ia tersesat oleh ilmunya itu, dan Allah tidak menolong dia dalam amalannya, sehingga ia akan mendapatkan neraka".

Disamping itu ilmu akan menjadi' rusak' bila tidak diamalkan, ilmu juga rusak bila pemiliknya merasa sombong dengan ilmunya itu; yaitu sebagaimana halnya banjir yang menghancurkan bukit yang tinggi

Salah seorang sahabat nabi yang dijuluki sebagai gerbang pintunya ilmu, yaitu saydina Ali Bin Abi Thalib, berkata : "Tiada kekayaan lebih utama daripada AKAL, TIADA KEPAPAAN LEBIH MENYEDIHKAN DARIPADA KEBODOHAN. Tiada Warisan lebih baik daripada PENDIDIKAN"

Ketika beliau ditanya mana yang lebih utama antara ilmu dengan harta, maka saydina Ali pun menjawab :

* Ilmu lebih utama daripada harta, ilmu adalah pusaka para nabi, sedangkan harta adalah pusaka Karun dan Fir'aun"

* Ilmu lebih utama daripada harta, karena ilmu itu akan menjagamu sementara harta malah engkau yang harus menjaganya

* Harta itu jika engkau berikan berkurang, sebaliknya ilmu jika engkau berikan semakin bertambah

* "Pemilik harta disebut dengan nama kikir dan buruk, tetapi pemilik ilmu disebut dengan nama keagungan dan kemuliaan".

* "Pemilik harta itu musuhnya banyak, sedangkan pemilik ilmu temannya banyak"

* Ilmu lebih utama daripada harta, karena diakhirat nanti pemilik harta akan dihisab, sedang orang berilmu akan memperoleh syafa'at"

* Harta akan hancur berantakan karena lama ditimbun zaman, tetapi ilmu tak akan rusak dan musnah walau ditimbun zaman."

* Harta membuat hati seseorang menjadi keras, sedang ilmu malah membuat hati menjadi bercahaya"

* Ilmu lebih utama daripada harta, karena pemilik harta bisa mengaku menjadi Tuhan akibat harta yang dimilikinya, sedang orang yang berilmu justeru mengaku sebagai hamba karena ilmunya."

Prof Dr. Hamka dalam bukunya menulis : "Ilmu itu tiang untuk kesempurnaan akal. Bertambah luas akal, bertambah luaslah hidup, bertambah datanglah bahagia. Bertambah sempit akal, bertambah sempit pula hidup, bertambah datanglah celaka."

Pepatah mengatakan : "Iman tanpa ilmu, sama dengan pelita ditangan bayi; sedangkan ilmu tanpa iman, bagaikan pelita ditangan pencuri."
Wallahualam

( Referensi : H.M Komarudin Chalil " Penyejuk Qolbu : Mencapai akhlak Mulia ; Ir . Permadi Alibasah ; "Sentuhan Kalbu")

(https://www.facebook.com/pages/Komunitas-Muslim-Indahnya-Berbagi-Ilmu/116757378417436)

Sumber : http://ismhawathy.blogspot.com/2012/01/indahnya-berbagi-ilmu.html

Postingan Populer